Duta besar RI untuk Spanyol Adiyatwidi Adiwoso Asmadi mengungkapkan, sekolah Real Madrid Social Sports School (SSS) di bawah naungan Yayasan Real Madrid lebih memprioritaskan kepada anak-anak tidak mampu.
Menurut Adiyatwidi, Madrid melihat banyak generasi muda yang butuh pertolongan. Hal itu juga yang membuat SSS mengutamakan anak-anak tidak mampu untuk mengikuti pendidikan.
SSS ini rencananya akan dibuka di tujuh kota, yakni Banda Aceh, Yogyakarta, Sidoarjo, Banjarmasin, Samarinda, Makassar, dan Jayapura. Masing-masing sekolah hanya menampung maksimal 100 siswa. Seluruh siswa tersebut usianya antara tujuh dan 18 tahun.
“Karena itu, komposisi murid untuk setiap sekolah terdiri 60 persen untuk siswa tudak mampu, dan sisanya siswa mampu. Mereka lebih diprioritaskan, karena Real Madrid memang ingin membantu mereka,” kata Adiyatwidi.
“Untuk setiap sekolah yang dibuka, jumlah siswa yang diterima tidak lebih dari 100 anak. Itu artinya, di tujuh kota akan ada total 700 siswa yang belajar di SSS Real Madrid.”
“Kriteria calon siswa harus memenuhi salah satunya, yakni berasal dari kawasan kumuh, daerah bencana, atau ekonomi tidak mampu.”
Sedangkan ketua Yayasan Real Madrid Indonesia Faisal mengungkapkan, konsep SSS sejak awal ditujukan untuk warga lokal. Sebelum didirikan, SSS sudah mendapat dukungan dari pemerintah daerah setempat, termasuk pendanaan.
“Setiap sekolah dibutuhkan biaya sekitar Rp600 juta. Semua itu dijamin pemerintah setempat. Kami bekerja sama dengan mereka, dan nantinya akan disediakan tenaga terlatih langsung dari Spanyol,” kata Faisal.
Sementara itu, ketua umum PSSI Djohar Arifin Husein berharap kehadiran SSS bisa memberikan warna dalam pengembangan sepakbola di daerah. Djohar mendukung program ini, karena juga fokus dalam sisi sosial.
Sumber = Goal.com
0 komentar:
Posting Komentar