Kontroversi seputar duel Chelsea versus Barcelona pada leg II semi-final Liga Champions 2008/09 kembali mengemuka setelah kedua klub dipastikan bertemu kembali pada fase empat besar musim ini. Kala itu, skor 1-1 di Stamford Bridge, setelah laga di Camp Nou berakhir tanpa gol, membawa The Catalans lolos ke partai puncak sebelum akhirnya menjadi juara dengan mengalahkan Manchester United 2-0 di final. Kubu The Blues bersikeras ketersingkiran mereka terjadi akibat keputusan kontroversial wasit Tom Henning Ovrebo, yang menolak sejumlah klaim penalti atas pelanggaran maupun handball di area berbahaya Barca. Namun, menurut bek kanan Los Blaugrana, Dani Alves, terdepaknya Chelski justru terjadi karena pendekatan mereka sendiri yang terlalu negatif dan seperti takut menyerang dalam laga tersebut. Pemain Brasil itu menilai dengan keuntungan sebagai tuan rumah plus keunggulan jumlah personel setelah Eric Abidal dikartu merah langsung pada menit ke-66, The Pensioners semestinya berani bermain terbuka. “Tak diragukan lagi bahwa laga itu memang yang tersulit yang pernah kami mainkan, tapi sebuah tim dengan keunggulan jumlah pemain, bermain di kandang sendiri, dan sedang unggul, seharusnya menyerang kami lebih sering,” tutur Alves kepada Independent. “Orang-orang mengatakan Chelsea seharusnya menang jika bukan karena wasit, tapi itu bukan problem kami. Kami di sana untuk bermain sepakbola, untuk berkompetisi dan berusaha lolos ke final.” “Chelsea tidak mencapai final karena takut,” tandasnya. Berbeda dengan tiga tahun silam, leg pertama kedua tim pada semi-final musim ini akan dimainkan di Bridge lebih dulu, pada Kamis (19/4) dinihari WIB.


20.40
Mohammad Fitranialdi
Posted in:

0 komentar:
Posting Komentar