
PSSI menegaskan anggota Kongres Tahunan PSSI tanggal 18 Maret mendatang akan sesuai dengan Statuta PSSI, mereka adalah pemilik suara dari klub yang berkompetisi resmi di bawah PSSI, baik dari kasta tertinggi (Indonesian Premiere League) hingga Divisi Tiga musim 2011/12.
Hal tersebut diungkapkan oleh juru bicara PSSI Eddy Elison, pernyataannya tersebut sekaligus menjawab Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) yang menginginkan peserta kongres PSSI mendatang adalah para peserta yang mengikuti Kongres Luar Biasa (KLB) di Solo, di mana Djohar Arifin Husein dan Farid Rahman terplih menjadi ketua umum dan wakil ketua umum PSSI.
Hal tersebut diungkapkan oleh juru bicara PSSI Eddy Elison, pernyataannya tersebut sekaligus menjawab Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) yang menginginkan peserta kongres PSSI mendatang adalah para peserta yang mengikuti Kongres Luar Biasa (KLB) di Solo, di mana Djohar Arifin Husein dan Farid Rahman terplih menjadi ketua umum dan wakil ketua umum PSSI.
"Keinginan tersebut jelas tidak bisa diikuti. Selain karena melanggar Statuta PSSI, permintaan tersebut datang dari pihak yang keberadaannya tidak memiliki legitimasi dan mendapat pengakuan dari PSSI, sehingga tidak perlu digubris," kata Eddy.
"Ini hanyalah kongres biasa yang menjadi agenda tahunan PSSI. Jadi merupakan kesalahan besar, jika voter yang diundang sesuai dengan KLB di Solo. Sebab, kita mengabaikan hasil jerih payah peserta kompetisi yang sedang berjalan."
Eddy menambahkan adanya permintaan untuk mengundang peserta yang sama dengan KLB Solo adalah jebakan untuk PSSI agar lembaga sepakbola tertinggi di Indonesia tersebut melakukan pelanggaran terhadap statuta.
"Saya pikir, ini sengaja dimunculkan agar PSSI melakukan pelanggaran statuta seperti yang saat ini mereka hembuskan dan menjadi propaganda. Harus diketahui, pengurus PSSI saat ini sangat mengerti akan isi statuta dan juga mematuhinya," tandas Eddy.
0 komentar:
Posting Komentar